Jakarta, Banyak perokok yang tidak mau berhenti merokok karena beralasan berat badannya akan naik ketika ia tidak merokok. Padahal tubuh kurus perokok sebenarnya akibat karena kekurangan oksigen.
Hal ini disampaikan DR. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPH-KGEH, MMB, FINASIM, FACP usai acara Sidang Disertasi dan Promosi Doktor di FKUI berjudul Patofisiologi Molekuler Perkembangan Lesi Mukosa Gaster Tikus pada Hipoksia Sistemik Kronis : Tinjauan Ekspresi Hypoxia Inducible Factor-1α, Heat Shock Factor-1 dan Heat Shock Protein 70, Jakarta, Jumat (15/7/2011).
DR Ari menyampaikan ketika seseorang yang berada dalam ketinggian dan hipoksia (kekurangan oksigen) maka ia akan cenderung mengalami penurunan berat badan.
"Salah satunya saya rasa juga menjelaskan kenapa perokok itu berat badannya menurun. Pertama mungkin karena nafsu makan menurun, tapi juga perokok relatif kekurangan oksigen," jelas DR Ari dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
Hal ini disampaikan DR. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPH-KGEH, MMB, FINASIM, FACP usai acara Sidang Disertasi dan Promosi Doktor di FKUI berjudul Patofisiologi Molekuler Perkembangan Lesi Mukosa Gaster Tikus pada Hipoksia Sistemik Kronis : Tinjauan Ekspresi Hypoxia Inducible Factor-1α, Heat Shock Factor-1 dan Heat Shock Protein 70, Jakarta, Jumat (15/7/2011).
DR Ari menyampaikan ketika seseorang yang berada dalam ketinggian dan hipoksia (kekurangan oksigen) maka ia akan cenderung mengalami penurunan berat badan.
"Salah satunya saya rasa juga menjelaskan kenapa perokok itu berat badannya menurun. Pertama mungkin karena nafsu makan menurun, tapi juga perokok relatif kekurangan oksigen," jelas DR Ari dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
Menurut DR Ari, saat seseorang merokok dalam ruangan yang pengap (tertutup) maka oksigen yang berkurang dapat mengurangi nafsu makan.
Keseimbangan oksigen bisa terganggu salah satunya karena meningkatkan kadar CO yang bisa berasal dari asap rokok.
"Nah, ini yang saya buktikan (dalam penelitian disertasi), bahwa kalau terjadi suatu hipoksia (kekurangan oksigen) maka akan ada apa yang kita sebut HIF-1α," lanjut DR Ari.
HIF-1α adalah suatu gen yang terinduksi dalam kondisi tersebut, dimana gen ini juga berpengaruh pada gen-gen yang lain, salah satunya gen nafsu makan (gen leptin) yang menyebabkan nafsu makan menurun.
"Nah fenomena ini yang saya tarik salah satunya yang menjelaskan ke khalayak bahwa pada saat kita kekurangan oksigen maka tubuh akan mengalami penurunan berat badan," jelas DR Ari.
Keseimbangan oksigen bisa terganggu salah satunya karena meningkatkan kadar CO yang bisa berasal dari asap rokok.
"Nah, ini yang saya buktikan (dalam penelitian disertasi), bahwa kalau terjadi suatu hipoksia (kekurangan oksigen) maka akan ada apa yang kita sebut HIF-1α," lanjut DR Ari.
HIF-1α adalah suatu gen yang terinduksi dalam kondisi tersebut, dimana gen ini juga berpengaruh pada gen-gen yang lain, salah satunya gen nafsu makan (gen leptin) yang menyebabkan nafsu makan menurun.
"Nah fenomena ini yang saya tarik salah satunya yang menjelaskan ke khalayak bahwa pada saat kita kekurangan oksigen maka tubuh akan mengalami penurunan berat badan," jelas DR Ari.
0 Response to "Ternyata para perokok kurus karena kekurangan oksigen (Must Read!!)"
Posting Komentar